fanfic the gazette A Wonderful Experience 2
The
GazettE;A Wonderful Experience chapter 2
Title
: The GazettE;A
Wonderful Experience
Author : Saimee Yuu
Fandom : The GazettE
Genre : Sedikit miring *yaoi, sedikit
gaje.. yaa pokoknya gitu lahh yahh... (pasang tampang innocent) *di gaplok gitarnya
Uru*
Chara :
gajet sama beberapa yang lain
Perkenalan Reita, Aoi, Uruha adalah
teman sekelas. Kai adalah teman Reita di apartemen, sebelah kamar Reita.
***Di apartemennya, Aoi sedang
bermesraan dengan kekasihnya Uruha(lagi pada ngumpul di kamarnya Reita). Reita
sedang membersihkan kamarnya dengan kai *akhirnyaa aku muncul jugaa.. :D *kai
bahagia*
Ohayouuu.. suara Ruki menggema di
sepanjang jalan kenangan. *jalan kenangan? *kai protes *ehh di sepanjang
koridor depan kamarnya Reita..*gomenne.. gomenne..*
Serentak Reita, Uru, Aoi, dan Kai
menoleh ke pintu. Arah suara itu bergeming.
Kai membukakan pintu
“Cari siapa?” Tanya Kai.
“Emmmh.. Reita.. ini kamar nya Reita
kan?” Ruki menjawab terbata-bata.
“Eh kamu Ru..” “Aku kira kamu ga bakalan
dateng..” “Kenalin ini Kai” lanjutt Reita sambil memperkenalkan teman se
apartemennya(kai)
“Eh.. iya. Aku Ru” Ruki melemparkan
senyumannya yang manis. Membuat Reita melayang ke langit ke tujuh *authornya
mulai lebay lagi! -_- *Reita komentar*
Karena merasa terganggu, Aoi dan Uru
undur diri dari percakapan mereka. Yapp mereka masuk ke kamar Aoi.
Karena merasa mengganggu juga, Kai pamit
ke kamarnya.
Yakk sekarang hanya ada Ruki dan Reita
berdua saja di kamar Reita.
Reita menoleh ke kanan dan kiri.
Mengawasi keadaan di dalam kamar. Dan siap ambil posisi.
Reita berjalan kearah pintu. Menutup
pintu dan menguncinya. Ruki membulatkan matanya. Terkejut dan penasaran apa
yang akan di lakukan Reita.
Reita melirik tajam kearah Ruki. Ruki
membalas melirik Reita dengan tatapan ketakutan, seperti akan di bunuh oleh Reita.
Reita berjalan mendekati Ruki. Ruki
mundur selangkah demi selangkah, mengikuti langkah kaki Reita yang semakin
mendekat. Ruki tepat diantara sudut kamar. Ia tidak bisa mundur lagi.
Reita
menatap mata Ruki dalam-dalam. Ruki hanya bisa membalas melihat mata Reita.
Tiba tiba…
*cup..*
Reita mencium bibir Ruki. Mata Ruki
membulat terkejut. Reita memeluk Ruki kuat. Jantung Ruki berdebar kencang. Reita
bisa merasakan debaran jantung Ruki. Namun itu malah membuat Reita semakin
tergoda untuk memeluk Ruki semakin kuat. Ruki mengela, tapi tenaga Ruki tak
sekuat Reita.
Akhirnya Ruki hanya diam dan pasrah.
Perlahan ia mulai menikmati cumbuan dari Reita. Ruki pun mengikuti permainan
mulut Reita.
Tiba-tiba dari arah pintu terdengar
seseorang mengetuk pintu kamar Reita. Ruki merasakan kedatangan orang tersebut,
namun Reita tak mau melepaskan dirinya dari Ruki.
Karena keadaan pintu sedang terkunci, Reita
tak merasa ketakutan karena pintu itu tidak mungkin terbuka dengan sendirinya. Reita terus
melanjutkan permainannya. Sampai akhirnya orang yang mengetuk pintu tadi pergi
dengan putus asa.
~~#~~
“Ehh kamu mau ngapain?” Uru mendesah.
“shhhhhh. Ga usah banyak Tanya, sayang” Aoi
membalas.
Posisi Aoi yang sedang berada di atas
uru membuat uru tak bisa bergerak dan memasrahkan diri akan apa yang akan di
lakukan Aoi nanti.
Perlahan tangan Aoi meraba tubuh Uru.
Tangan Aoi yang dingin sempat membuat Uru terkejut saat mulai meraba tubuh Uru.
Uru pun mendesah. Mendengar desahan Uru, Aoi pun semakin bernafsu. Aoi pun
melepas bajunya. Membuka kancing kemeja bergaris berwarna ungu milik Uru. Uru
pun semakin tidak karuan.
~~#~~
“Hentikan Rei..” Ruki memberi aba-aba
Reita mengiraukan aba-aba dari Ruki.
*plak*
Ruki mendorong Reita dan menampar pipi Reita.
Reita yang terkejut akan tamparan Ruki hanya melihat Ruki sambil mengepalkan
tangannya. Ruki semakin ketakutan. Reita menarik Ruki ke kasur. Mendorongnya ke
kasur dan Reita melanjutkan permainannya yang sempat terpotong oleh ulah Ruki
sendiri *sabar ya Ru… makannya jangan main main sama Reita *pakk *di alungin
mik nya Ruki***
Komentar
Posting Komentar