fanfic the gazette A Wonderful Experience 7
The
GazettE;A Wonderful Experience chapter 7
Title
: The GazettE;A
Wonderful Experience
Author : Saimee Yuu
Fandom : The GazettE
Genre : Sedikit miring *yaoi, sedikit
gaje.. yaa pokoknya gitu lahh yahh... (pasang tampang innocent) *di gaplok gitarnya
Uru*
Chara :
Reita x Ruki, sama beberapa yang lain
Perkenalan Reita, Aoi, Uruha adalah
teman sekelas. Kai adalah teman Reita di apartemen, sebelah kamar Reita. Ruki
adalah anak baru yang lagi deket sama Rei, Uru, Aoi.
*** Tangan Reita
jalan-jalan ke tubuh Ruki. Selalu yang jadi sasaran itu batang kemaluan Ruki.
*kasian banget yaa jadi Ruki*
Tangan Reita masuk ke dalam cd nya Ruki. Dia
remes-remes punya Ruki. *beneran dahh kasian banget jadi Ruki -.-* Ruki
mengelinjang keenakan. Ruki memeluk Reita dengan kuat. Napas Ruki tak
beraturan.
Jantung Ruki berdetak kencang. Tiba-tiba Ruki tertawa kecil
merasakan getaran dari saku celananya. Handphone
nya berbunyi. Ada telepon dari kakak tercinta.
1x handphone Ruki berdering Reita masih tak
menghiraukan. 2x masih lewaat aja. 3x Reita mulai resah. 4x Reita berhenti
dengan aksinya. Ruki berusaha mengatur napasnya. Menaikkan resleting celananya.
Mengangkat telpon dari kakak nya.
“Kamu di mana?!” Masashi, kakak nya Ruki
“A.. Aku lagi sama temen kak..” Ruki menjawab
terbata bata + ketakutan.
Reita mendengar suara Masashi terdengar amat keras
dan sepertinya memang marah besar karena Ruki gak pulang-pulang dari siang.
“Cepet pulang! Papah udah marah-marah ni!” Masashi
menaikkan nada bicaranya.
“I..Iya kak.. kayaknya Ruki pulang nya agak malem
kak.. Ruki lagi sama temen mau ngerjain tugas bareng kak..”
“Jangan lama-lama!”
Tiba-tiba ayahnya Ru nyamber hp Masashi dan bilang
“Lewat jam 6 malam, kamu gak boleh masuk rumah!”
langsung di matiin hape nya. *ampun dehh bokapnya galak bener*
Ruki murung.
“Sekarang kan udah jam 5:31 sore. Masa aku harus
langsung pulang?” Ruki merenung.
“Kenapa?” Reita kepo.
“Jam 6 malem nanti aku harus udah sampe rumah Rei”
“Gimana caranya? Sekarang kan udah jam segini.”
“Aku juga gatau Rei.. nanti aku gak boleh masuk
rumaah :C” Ruki malah nangis.
“Kalo pulang sekarang gaakan keburu Ru”
“iya aku tau.. :C” Ruki nangisnya makin deres.
“Ehh jangan nagis dong.” Reita ngapus air mata dari
pipi Ruki.
“Gini dehh.. kamu masih pengen disini sama aku, atau
mau pulang tapi kamu ga bisa masuk rumah?” Reita ngelanjutin.
Ruki mikir… sambil nangis tersedu-sedu.
“Ya udah deh.. tapi kalo aku di sini sama kamu, aku
mau tidur dimana?”
“Di apartemen ku. Sama aku”
“Gamau ahh.. aku pesen hotel aja sendiri.” Sambil
cek dompet yang ternyata duitnya tinggal 20.000. “Bisa buat apa duit 20 ribu?”
Ruki mikir dalem ati.
Reita nyengir kuda liat dompet Ruki isinya cuman
20ribu.
“20ribu mana bisa buat nyewa hotel?” Reita ngejek.
Ruki manyun. Malah nangis lagi.
“Ehh kok malah nangis lagi sih?” Reita garuk garuk
pantat.
Karna Ruki nangis makin deres dan gak
berhenti-berhenti. Reita muak dan langsung cipok Ruki. Spontan tangisan Ruki
mendadak abis. Ruki melotot-melotot.
“Aku bosen di cium terus Rei!”
“Ohh kamu pengennya lebih dari sekedar di cium?”
“Bukan!! Sehari aja Rei jangan cium aku!”
“Abisnya tadi kamu berisik banget. Aku cium aja ehh
taunya berhasil. Kamu diem kan sekarang.” “Aku gak suka liat kamu nangis Ru!”
Ruki diem.
“Tidur di apartemen ku aja yaa” bujuk Reita.
“Tapi aku gamau di apa-apain Rei!”
“Iya aku gaakan apa-apain kamu kok”
“Janji!?” nyodorin kelingking.
“Janji” salam kelingking.
“Ya udah, aku bosen sekarang.”
“Kita dinner aja yah ^-^” bujuk Reita.
“Ya udah. Tapi jangan ke tempat yang dingin ya”
“Kemana aja dahh”
Reita menghiraukan peringatan Ruki. Reita malah
makan ke tempat yang sama-sama dingin. Yapp Punclut. Lembang rada sinian dikit.
“Kan aku bilang jangan ke tempat dingin Rei!” Ruki
marah-marah.
“Hehehe” Reita nyengir kuda.
“Kita makan di dalem aja.. ga terlalu dingin kok
^-^” lanjut Rei.
Tempatnya lesehan. Tanpa kursi. Hanya beralaskan
karpet untuk alas duduk dan meja. Ini kesempatan besar buat Ruki untuk dapat
lebih dekat terus dengan Rei. *diem-diem Ruki modus juga kan sama Rei! *suuut
jangan sampe Rei tau! *Ruki bisik-bisik*
Reita dan Ruki duduk sebelahan. Reita merangkul
pundak Ruki. Ruki mau memeluk Rei tapi Ruki malu malu kucing. Wajar aja, banyak
orang ngeliatin mereka. Dengan cuek nya Reita cium mata Ruki. Orang orang di
sana semakin ingin lebih lama melihat tingkah mereka yang aneh.
“Re.. Reii.. orang orang liatin kita Rei”
“Gapapa lahh. Bilang aja kalo aku kakak kamu”
Ruki pasrah. *kayaknya Ruki orang paling pasrah ya
di cerita ini.. wkwkwkwk* ***
Komentar
Posting Komentar